Sabtu, 12 Desember 2015

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINA SISWA (LDKS)
SMP NEGERI 1 BANTARKALONG TAHUN 2015

Kepemimpinan sebagai salah satu manajemen tidak lain merupakan suatu kegiatan yang mampu menggerakkan orang lain secara perseorangan atau kelompok dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam kerangka manajemen kepemimpinan berfungsi sebagai suatu penggerak atau motivator sumber daya yang ada dalam organisasi, sehingga peran kepemimpinan mampu mendinamisasikan organisasi dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan OSIS pada dasarnya menyangkut dua substansi pokok yaitu kepemimpinan dan ke-OSIS-an. Kemimpinan meliputi berbagai dimensi baik secara teoritis maupun aplikasinya, demikian pula halnya dengan OSIS baik sebagai definisi maupun sebagai organisasi.
Dengan demikian ruang lingkup kepemimpinan OSIS meliputi para Pembina, perwakilan kelas, pengurus OSIS, serta anggota (siswa). Peran OSIS akan berhasil apabila didukung kemauan dan kemampuan mengelola, oleh sebab itu peranan kemimpinan baik bagi para Pembina, perwakilan, pengurus, maupun anggota merupakan kunci penentu keberhasilan OSIS. Kemauan dan kemampuan para pelaku kemimpinan OSIS hanya akan berperan apabila secara teratur, terencana dan berkelanjutan dilaksanakan pembinaan dan pengembangan bagi para pelaku kemimpinan tersebut.
Oleh sebab itu, kemimpinan dalam rangka pembinaan kesiswaan dan pengelolaan OSIS mutlak diperlukan untuk :
a.       Menunjang keberhasilan peranan siswa / OSIS dalam usaha mendukung terwujudnya visi dan misi sekolah.
b.      Membina, meningkatkakn serta lebih memantapkan kepemimpinan pengurus dan anggota OSIS
c.       Terciptanya dinamika OSIS sebagai satu-satunya organisasi siswa intra sekolah untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Guna mencapai apa yang diharapkan dalam kepemimpinan, SMP Negeri 1 Bantarkalong akan melaksanakan suatu kegiatan yang bertajuk LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA (LDKS) tahun 2013, yakni kegiatan kaderisasi dan pemahaman tentang organisasi dan kepemimpinan, perilaku serta kedisiplinan dengan peserta seluruh siswa kelas VII dan utusan dari kelas VIII serta pengurus OSIS dan ekstrakurikuler.











Jumat, 02 Oktober 2015

Peraih Medali Cabang Renang Tk. Kabupaten Tasikmalaya


Kemah Bhakti Paskibra

PASKIBRA
Merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah siswa / siswi yang berminat / memiliki rasa ingin mempelajari kegiatan ekstrakuriluler paskibra. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler ini adalah mempelajari praktek baris-berbaris (PBB)  dan bagaimana mengibarkan /  menurunkan Bendera pada setiap Upacara rutin di sekolah atau memperingati hari Proklamasi pada tanggal 17 Agustus dan upacara bendera hari besar nasional lainnya.
SEARAH PASKIBRA Pembentukan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka Tahun 1967 dan 1968
Tahun 1967, Hussein Mutahar dipanggil Presiden Suharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogjakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu:
           Kelompok 17 / PENGIRING (PEMANDU)
          Kelompok 8 / PEMBAWA (INTI)
          Kelompok 45 / PENGAWAL
Ini merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera Pusaka.
Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI). Usul lain menggunakan anggota Pasukan Khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, MARINIR dan BRIMOB) juga tidak mudah, akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Pada 17 Agustus 1968, petugas pengibar Bendera Pusaka adalah para pemuda utusan propinsi. Tetapi propinsi-propinsi belum seluruhnya mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia.
Bendera duplikat ( dari 6 carik kain ) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan.
Pada tahun itu resmi anggota PASKIBRAKA adalah para remaja siswa SMA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari 26 propinsi di Indonesia, dan tiap propinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Dari tahun 1967 sampai tahun 1972 anggota yang terlibat masih dinamakan sebagai anggota "Pengerek Bendera".
Pada 1973 Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian PENGIBAR, RA berarti BendeRA dan KA berarti PusaKA, mulai saat itu singkatan anggota pengibar bendera pusaka adalah PASKIBRAKA.
 
 
Dalam rangka membina generasi muda yang tangguh, SMPN 1 Bantarkalong mengikutsertakan para anggota paskibra dalam kegiata Kemah Bhakti Paskibra. Pada kegiatan tersebut sekolah kami keluar sebagai juara umum dalam kegiatan tersebut.
Keberhasilan itu tidaj terlepas atas bimbingan Pembina Paskibra Pak Aliyana. terima kasih atas segala keberhasilannya.
 
Wasallam
Wakasek Kesiswaan,
 
 
 
Supriatna, S.Pd.













 

Kamis, 01 Oktober 2015

Latar

Pramuka Garuda SMPN 1 Bantarkalong

Pramuka Garuda SMP Negeri 1 Bantarkalong
Tahun 2013

Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Pramuka Garuda diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 101 tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda.
Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan untuk menjadi Pramuka Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.
Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka.

Alhamdulillah dengan penuh perjuangan yang tek pernah berhenti, dengan melampaui berbagai rintangan yang harus diahdapi akhirnya 8 orang Pramuka Penggalang SMPN 1 Bantarkalong akhirnya meraih Pramuka Garuda sebagai tingkatan pramuka tertinggi.















Rabu, 30 September 2015

Study Tour Jogjakarta

In order to carry out the Studentship Program 2013/2014 academic year, the students of SMP Negeri 1 Bantarkalong planned to hold a Study Tour to Jogjakarta. The objects that will be visited are:
1.       Borobudur
2.       Smart Park
3.       Air Museum
4.       Parangtritis
5.       Bakpia Djava
6.       Malioboro

Time events lasting for 1 day, 2 nights, ie 17 to 19 January  2014. Participants who took part were   312 people and   27 mentors. The organizers would use PGR Tours & Travel Manila.




















Ucup Supriatna